KKN UINSA : Desa Tamanarum Menjadi Desa Wisata

KKN UINSA SURABAYA
Mahasiswa KKN UINSA di Desa Tamanarum

Mahasiswa UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Transformatif di Desa Tamanarum, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Selama di lokasi KKN mahasiswa melakukan kegiatan pemetaan wilayah, transect dan pengembangan aset Desa Tamanarum. Kehadiran mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya di lokasi ini disambut dengan antusias oleh warga, selama kurang lebih satu bulan kedepan kehadiran mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan beberapa kegiatan diantaranya, pemetaan wilayah dan potensi aset Desa Tamanarum yang bisa dikembangkan dengan menggunakan peralatan drone, mengunjungi beberapa home industri di desa, menjadi tenaga pendidik di beberapa lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal, dan tak lupa mengikuti kegiatan rutinan warga setempat seperti, kerja bakti, posyandu, istighosah, pengajian, dan tahlilan.

Setelah melakukan pemetaan wilayah dan aset yang ada di Desa Tamanarum, terdapat dua aset yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata di desa ini yakni Masjid Kuno at-Taqwa yang berada di dusun Godekan dan Embung yang digunakan warga Desa tamanarum untuk mengairi persawahan yang berada di dusun Ngenden. Dari dua aset tersebut kami memilih Embung sebagai aset yang bisa dikembangkan menjadi tempat wisata. 

Konsep Pengembangan Desa Tamanarum Sebagai Desa Wisata

Konsep dalam mengembangkannya menekankan pada 4 prinsip, yaitu:

  1. Layak secara Ekonomi (Economically Feasible)
  2. Berwawasan lingkungan (Environmentally Feasible)
  3. Dapat diterima secara sosial (Socially Accepable)
  4. Dapat diterapkan secara teknologi (Technologically Appropriate)
  • Prinsip Economically Feasible, menekankan bahwa proses pembangunan harus layak secara ekonomi, dilaksanakan secara efesien untuk dapat memberikan nilai manfaat ekonomi yang berarti baik bagi pembangunan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
  • Prinsip Environmentally Feasible, menekankan bahwa proses pembangunan harus tanggap dan memperhatikan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan (alam maupun budaya), dan seminimal mungkin menghindarkan dampak negatif yang dapat menurunkan kualitas lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekologi.
  • Prinsip Socially Accepable, menekankan bahwa proses pembangunan harus dapat diterima secara sosial, dimana upaya-upaya pembangunan yang dilaksanakan agar memperhatikan nilai-nilai, norma-norma yang ada dilingkungan masyarakat, dan bahwa dampak pembangunan tidak boleh merusak tatanan tersebut.
  • Prinsip Technologically Appropriate, menekankan bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan secara teknis dapat diterapkan, efesien dan memanfaatkan sumberdaya lokal dan dapat diadopsi oleh masyarakat setempat secara mudah untuk proses pengelolaan yang berorientasi jangka panjang.

Kondisi Desa Tamanarum

Melihat kondisi Embung yang dikelilingi alam yang asri, pemandangan perbukitan hutan pohon jati, udara yang bersih dan sangat sejuk serta akses jalan utama menuju embung adalah jalan alternatif Sarangan, Madiun, Magetan. Melihat kondisi strategis ini menjadi sangat disayangkan jika Embung hanya dimanfaatkan sebagai pengairan sawah. Dari aset tersebut kami membuat suatu konsep seperti planing icon pembuatan petunjuk arah, gapura, plakat history, gazebo dan spot foto buatan meliputi, gembok cinta, tulisan I LOVE TAMANARUM,  terowongan tanaman, tempat sampah dan penambahan beberapa bunga dan sepeda bebek yang nantinya beberapa konsep ini sebagian akan dilanjutkan oleh pemerintah desa setempat .

Alasan mahasiswa KKN UINSA memilih Embung sebagai aset yang dikembangkan karena kami memandang beberapa proyeksi kedepan yang dapat menguntungkan bagi Pemasukan Anggaran Desa (PAD), menambah lapangan pekerjaan yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian bagi warga lokal sekitar, selain itu dengan adanya wisata desa secara tidak langsung membuat Desa Tamanarum semakin dikenal oleh masyarakat luas dan lebih maju, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan dan berbagai fenomena dan budaya.

Dari tujuan mahasiswa KKN UINSA Surabaya yang ingin mengembangkan Desa Tamanarum menjadi desa wisata yang di kenal oleh masyarakat luas melalui embung ini semoga menjadi awal dalam pemajuan desa yang mana akan dapat terus dikembangkan oleh pemerintahan desa maupun masyarakat lokal untuk kedepannya.

Bagikan :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top